Senin, Juli 23, 2012

She is My Girlfriend (Chapter 2)

woa!! Im back ^^ Maaf banget karena baru hari ini, detik ini aku baru bisa post chapter 2 ini. Hahaha (emang baru jadinya hari ini), still.. this fanfic is created for my friend.. Ian :))) thanks for helping me writing :DDD and also amaruu >.< Hopefully you can enjoyed this fanfic.. please, dont be a silent reader.. kamsaa ^^ *bow*



Shin RinAh mencoba mencari tahu apa yang membuat Kyuhyun mendadak berubah raut wajahnya menjadi seperti ini. Tak suka. Bersalah. Takut. Itulah yang sangat jelas tergambar di wajah bulat putih Kyuhyun yang mulus. Kalau saja dirinya adalah hantu yang benar-benar hantu. Yang bisa melihat isi hati manusia hanya dengan melihatnya, mungkin RinAh akan segera mengetahui bahwa memang ada sesuatu yang tidak beres dengan Kyuhyun. Sedetik kemudian, RinAh berpikir. Sebuah ide melintas di benaknya. Aku akan mencari tahu apa penyebabnya dan akan kujahili dia. Haha. Lihat saja.

RinAh tertawa cekikikan. Membayangkan dirinya bisa menjahili Kyuhyun sepertinya merupakan sesuatu yang sangat mengasyikan. Jarang-jarang ia bisa menjahili seorang selebritis seperti Kyuhyun. Namun tawa itu segera terhapuskan dari wajah mungil RinAh ketika Kyuhyun langsung menatapnya tajam, sinis dan sangat menyebalkan.

“Yaa! Apa yang lucu?” tanya Kyuhyun dingin dan datar.

“Engga. Gak papa. Hanya saja, tadi untuk sesaat ekspresimu begitu menggelikan. Sungguh. Coba kalau ada paparazzi di sini. Mungkin fotomu akan menarik perhatian banyak orang.”

“Cih. Heran deh ya, ada juga hantu yang jahil sepertimu.” Kyuhyun beranjak dari tempat tidurnya, bermaksud untuk mengambil segelas air mineral dari lemari esnya.

“Dipikiranmu itu hantu terus ya? Aku bukan hantu. Aku ini cuma arwah. Kau tidak mengerti ya perbedaan antara hantu dengan arwah?” Tapi tidak dihiraukan oleh Kyuhyun. Membuat RinAh dongkol atas sikap Kyuhyun.

Mau tak mau RinAh harus mengakui bahwa benar sekali ucapan banyak orang (ralat : fansnya Kyuhyun) tentang Kyuhyun. Kalau yah Kyuhyun itu tampan, tinggi, multi talent, jahil, sangat cuek dan dingin yang membuat banyak perempuan menyukainya. Tapi tidak untuk RinAh. Sungguh, RinAh mengakui bahwa Kyuhyun itu memang tinggi, cukup tampan dan multi talent tapi tidak dengan yang terakhir. Menurutnya, sikap itu adalah sikap yang sangat menyebalkan. Buktinya saja yang barusan.

RinAh berpikir sejenak. Daripada harus meladeni Kyuhyun yang menyebalkan, lebih baik ia pergi menjelajah Kota Seoul. Mengunjungi tempat-tempat yang bahkan belum ia kunjungi selama hidupnya. Menguping setiap 
pembicaraan orang-orang, menjahilinya dan kalau beruntung ia bisa menemukan selebritis (lagi) serta mendengar secara langsung keseharian tentang mereka.

“Eh, RinAh-ssi!” panggil Kyuhyun

“Apa?”

“Ngomong-ngomong.. Bagaimana kau bisa menjadi seperti ini? Maksudku, barangkali kau kecelakaan terus koma atau yah kau sakit parah hingga mau meninggal tapi orangtuamu masih belum merelakanmu. Jadi arwahmu tertinggal di dunia ini, seperti yang di dalam drama-drama yang selama ini tayang mungkin?”

RinAh tersentak. Terkejut mendengar pertanyaan konyol Kyuhyun yang sangat tiba-tiba. Permasalahannya adalah RinAh tidak tahu bagaimana menjawabnya. Tidak tahu juga bagaimana menjelaskannya pada Kyuhyun meskipun ia sangat ingin. Jujur saja, Kyuhyun memang menyebalkan. Tapi Kyuhyun juga orang pertama yang.. peduli terhadapnya. Meski kadarnya sedikit. Dan bisa dibilang Kyuhyun juga teman pertamanya sejak ia menjadi seorang arwah yang luntang-lantung tidak jelas.

“Aku.. tidak tahu. Aku tidak ingat kenapa aku seperti ini. Kalaupun aku ingat, aku tentunya bisa dengan mudah menemukan tubuhku bukan?” RinAh mencoba tersenyum padahal ia tau ia tidak bisa tersenyum. Hatinya terasa sangat sakit kalau ingat hal ini. 6 bulan. 6 bulan ia mencari-cari tubuhnya tapi tidak pernah sekalipun ia menemukannya. Bahkan di sudut terkecil Kota Seoul. RinAh kemudian melanjutkan, “mm, aku mau pergi dulu. Lama-lama bosan juga di sini. Apalagi bersama kau. Hahaha”

RinAh menghilang di balik pintu apartemen Kyuhyun. Membuat Kyuhyun seklai lagi percaya, bahwa RinAh memanglah seorang arwah.
*
Kyuhyun bersiap-siap untuk memasuki ke kantor SM Entertainment. Agensi hiburan yang selama kurang lebih 6 tahun menaunginya. Pada mulanya Kyuhyun sangat tidak tertarik untuk meenjadi seorang penyanyi, apalagi bergabung bersama Super Junior yang selama setahun setelah debutnya telah menorehkan banyak prestasi. Yang ia tahu, dulu ia sangat ingin menjadi dosen matematika. Namun begitu seseorang –salah satu dari pegawai SM Ent- menawarinya untuk menjadi salah satu trainee dari SM Entertainment, dan begitu ia bertanya pada orang tuanya mengenai tawaran ini. Kyuhyun langsung menyetujuinya. Langsung bersedia untuk menjadi traineenya dan yang paling mengejutkan adalah ia akan menjadi salah satu member Super Junior. Member ke 13. Benar-benar hal yang tidak pernah dipikirkannya selama hidupnya. Hal yang membuat semuanya berubah sekarang. Merubah impiannya dari dosen matematika menjadi seorang penyanyi terkenal.

Jadi disinilah Kyuhyun. Berada tepat di depan gedung SM Entertainmet. Meskipun SMEnt adalah salah satu dari 3 besar agensi hiburan terbesar di Korea Selatan, dan namanya sudah membumbung tinggi karena telah berhasil memunculkan artis-artis papan nama, tapi sangat berbeda dengan keadaan gedungnya. Kalau kau pikir gedung SMEnt adalah gedung pencakar langit, mempunyai beberapa lantai dan luas wilayah yang besar, kenyataannya adalah gedung SMEnt hanya berukuran kecil, terdiri atas 2 lantai di atas permukaan tanah dan satu lantai di bawah permukaan tanah. Dan, bisa dibilang setiap grup penyanyi hanya mempunyai sebuah ruangan latihan yang tidak besar. Hanya cukup untuk latihan saja. Tapi harus diakui bahwa setiap grup mempunyai dorm yang sangat nyaman. Ruang kumpul untuk semua member. Dan karena Super Junior memiliki anggota yang paling banyak; yaitu 13 orang, jadilah Super Junior mempunyai dorm yang paling besar.

Kyuhyun memasuki kantor SMEnt, kemudian bertemu dengan salah satu anggota Girls’ Generation; Seohyun. Kyuhyun melambai pada teman baiknya itu. Berbincang sebentar mengenai album terbaru Girls’Generation yang setelah 9 minggu keluar, masih menjadi urutan pertama Music Bank. Banyak yang bilang bahwa Kyuhyun dan Seohyun adalah sepasang kekasih, namun kenyataannya adalah tidak. Meskpiun Kyuhyun sangat berharap bisa benar-benar menjadi kekasih Seohyun. Tapi harapan selalu jauh dari kenyataan, seohyun sudah menaksir orang lain. Dari agensi lain juga.

Mereka berdua menaiki tangga, berjalan ke arah yang sama hingga akhirnya Kyuhyun harus berbelok ke kanan sedangkan seohyun berbelok ke kiri, ke dorm masing-masing.

“Annyeong Seohyun-ah.” Kyuhyun membungkuk sedikit kemudian melambai pada Seohyun.”

“Ah, annyeong Kyuhyun-oppa. Eh, Oppa! Tadi Sungmin-oppa menanyakanmu. Oppa disuruh telpon balik katanya.”

“Oh, oke. Gomawoo. (terima kasih; informal)” Seohyun hanya tersenyum kecil.
*
RinAh duduk di sebelah Eunhyuk. Memperhatikan perbincangan diantara anggota-anggota Super Junior yang sungguh mengocok perut. Pantas saja, ada Eunhyuk, Leeteuk dan juga Shindong di sana. Trio Super Junior yang merupakan Teukigayo ini acap kali membuat lelucon-lelucon yang sungguh lucu. Bahkan untuk arwah seperti RinAh juga.

RinAh masih tertawa ketika sebuah suara memecah tawa semua member Super Junior di dorm. Pintu terbuka dan terlihat.. Kyuhyun memasuki ruangan. Membuat RinAh dan Kyuhyun sama-sama terkejut.  Membuat semua member Super Junior yang ada di sana heran melihat ekspresi Kyuhyun yang seperti itu.

“Kau!! Ngapain kau di sini?” teriak Kyuhyun pada RinAh yang segera disalah artikan oleh eunhyuk yang duduk di sebelah RinAh.

“Kyuhyun-ah. Apa maksudmu? Jelas saja aku di sini. Aku juga salah satu anggota Super Junior dan aku berhak untuk ada di sini. Ck.” Tukas Eunhyuk sedikit sewot. RinAh segera saja tertawa puas mendengar hal itu, apalagi melihat raut wajah Kyuhyun yang terlihat merasa bersalah kepada Eunhyuk.

“Ah.. maksudku bukan kau hyeong, tapi yang di sebelahmu itu. Ta.. tapi. Sepertinya tadi aku hanya halusinasi saja. Dwaesseo, lupakan saja Hyeong. Mianhae.” Kyuhyun berkata cuek, kemudian berjalan ke arah Eunhyuk dan semua member Suju menatapnya tidak percaya. Seolah berkata Apa yang salah dengan anak ini.

Kyuhyun menatap tajam RinAh ketika semua member Suju menertawakan Kyuhyun. Kalau saja tatapan Kyuhyun bisa diartikan, mungkin akan dijelaskan seperti ini : Puas sudah membuatku menjadi bahan tertawaan? Membuatku seolah menjadi orang gila? Membuatku terlihat aneh dan compong sekali tadi? Awas saja kau. Akan ku balas!

RinAh balik menatap Kyuhyun, tidak takut dengan ancaman tatapannya itu ketika Kyuhyun benar-benar melaju ke arahnya dan ya ampun! Mendudukinya. Menduduki RinAh.

“Hai Hyeong!”sapa Kyuhyun dengan cengiran lebarnya kepada Eunhyuk yang hanya menatap balik Kyuhyun heran.

“Kyuhyun-ah. Terus terang saja.. aku merasa ada yang aneh dengan dirimu. Tumben banget kamu bersikap aneh juga senyum-senyum  kayak gitu. Bukan kyuhyun yang kukenal.”

“Yaa! Sudahlah, aku juga gak tau kenapa hari ini aku merasa aneh. Lupakan sajalah hyeong dan mari kita latihan. Sudah lama aku tidak latihan bersama kalian!”

Akhirnya mereka pun berlatih koreo untuk album repackage mereka yang rencananya akan keluar bulan depan. Sambil sesekali melihat ke seluruh ruangan, Kyuhyun mencari RinAh. Yang ternyata sudah menghilang. Baguslah!
*
Kyuhyun terus melajukan mobilnya menuju sebuah rumah makan kecil yang terletak di dekat N Seoul Tower. Sebuah menara di kawasan Yongsan yang dimiliki oleh CJ Corporation dan telah banyak sekali menarik perhatian para turis mancanegara. Restoran itu kecil jika dibandingkan N Seoul Tower yang bisa dibilang wow, tapi makanan di restoran itu tak kalah enak dengan yang berada di restoran-restoran mewah di kawasan N Seoul Tower. Terutama Ramyun-nya! Makanan yang selama ini menjadi makanan favorit Kyuhyun jika sedang tidak ada makanan di rumahnya. Membayangkan bau semerbak mie Ramyun milik Hankyung ahjussi itu membuat perut Kyuhyun semakin berbunyi, meronta-ronta ingin segera diisi makanan.
Kyuhyun akhirnya tiba di depan restoran itu. Memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dan masuk. Dilihatnya Hankyung ahjussi yang selama ini telah dikenalnya baik. Kyuhyun menuju ke sebuah bangku di sudut utara Restoran itu, berharap orang-orang tidak menyadari kehadirannya karena ia pasti yakin kalau-kalau ada saja seorang gadis atau siapapun mengetahui keberadaannya, akan langsung heboh. Seperti kejadian bulan lalu yang memaksanya untuk kabur secepat mungkin padahal perutnya sedang sangat lapar. Jadi ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi kali ini.

“ah, ahjussi.” Sapa Kyuhyun ramah begitu Hankyung tiba di mejanya dan duduk di depannya.

“Pesan apa kali ini? Ramyun lagi?”

“Ne ahjussi. Porsi jumbo dan pedas! Haha, aku sangat lapar sekarang.”

“Wooaa. Seperti habis mendaki gunung saja kau, nak! Aku heran padamu. Kau ini seorang selebriti terkenal tapi tidak menjaga makananmu. Tapi.. sebanyak apapun kau makan juga tetap saja tidak akan gemuk sepertiku.” Sontak, tawa kecil pun meledak diantara keduanya.

 “Baiklah. Ramyunmu akan jadi dalam waktu 10 menit! Kau tunggu saja ya!”

“Ne ahjussi! (Oke paman!)”

Kyuhyun mengacngkan jempolnya pada Hankyung kemudian melihat keluar jendela restoran yang terbuat dari kaca.  Langit sore musim panas membuatnya bisa melihat jelas keadaan dan pemandangan di luar. Begitu juga dengan N seoul Tower yang tinggi terpampang jelas di seberang jalan. Terlihat juga banyak pasangan kekasih yang berada di bawah N seoul Tower. Mungkin sedang menaruh gembok cinta mereka yang katanya sangat mujarab lantaran banyak yang menulis di gembok cinta itu berbagai macam harapan mereka dan terbukti. Tapi itu tidak lantas membuat Kyuhyun percaya begitu saja. Dan mata Kyuhyun menangkap sesuatu. Suatu pandangan yang sangat tidak biasa. Yang membuatnya sampai memicingkan matanya untuk memastikan apakah yang dilihat matanya itu memang benar atau hanya halusinasi saja. Dan ia menangkapnya. Kyuhyun memastikan bahwa pemandangan itu benar. Sangat benar. Sedetik kemudian, raut wajah Kyuhyun berubah, menjadi sangat dingin.
*
Kyuhyun melajukan mobilnya kencang menuju apartemen barunya. Pemandangan tadi.. benar-benar masih berbekas di benaknya dan membuat moodnya seketika itu juga rusak. Kyuhyun malah tidak sempat menghabiskan Ramyun nya dan memilih untuk pulang. Kemudian tidur. Menghilangkan semua penatnya hari ini. Kenapa harus dia? Kenapa harus dia diantara sekian banyak orang? Pikir Kyuhyun sejak melihatnya. Pikirannya masih tidak bisa melepasnya.

Kyuhyun memasuki gedung apartemennya, berjalan cepat ke arah lift dan masuk. Menghindari orang-orang yang mungkin saja melihatnya dan melihat raut wajah Kyuhyun yang sedang tidak bagus. Bisa-bisa kalau sampai ada paparazzi di apartemennya akan ada berita heboh. Maklum saja, infotainment memang suka sekali mencari ini itu tentang selebriti. Beruntung juga karena selama perjalanan menuju kamar apartemennya ia tidak bertemu dengan siapapun.

Kyuhyun mengacak rambutnya. Ia sangat ingin tidur saat ini. Melupakan semuanya. Menghapus kejadian tadi dari memorinya dan memperbaiki moodnya. Semoga tidak ada RinAh di sana. Baru saja ia berpikir seperti itu ketika ia masuk ke kamarnya dan melihat RinAh sedang .... menari? Bukan, bukan ralat. Dia tidak menari. Terlalu abstrak untuk disebut menari. Hanya saja, itu sangat lucu. Kalau saja Kyuhyun tidak sedang badmood, mungkin ia akan tertawa terbahak-bahak. Tapi tidak. Kyuhyun sama seali tidak tertawa. Tersenyum sedikit pun tidak. Sama sekali. Kyuhyun hanya berjalan masuk, melewati RinAh begitu saja, melepas sepatu dan jaketnya dan berbaring di atas ranjangnya. Membuat RinAh sontak terheran-heran akan sikap Kyuhyun.

“Kyuhyun-ssi?” panggil RinAh, tapi tidak ada respon dari Kyuhyun.

“KYUHYUN-SSI!!” ucap RinAh setengah teriak dan berhasil membuat Kyuhyun menengok ke balik bahunya dan merespon RinAh.

“Ck. Mwoya? (Apa sih?)” jawab Kyuhyun malas sambil memalingkan wajahnya ke samping. RinAh melongo. Baru kali ini Kyuhyun bersikap benar-benar menyebalkan.

“Mau tidur? Ikutan ah~” balas RinAh cuek dan mengambil posisi tidur ersis di sebelah Kyuhyun.

“Apa-apaan nih? Kau! Menyingkir dari ranjangku. Enak saja!” Kyuhyun mendorong tubuh RinAh. Tahu bahwa ia tidak mungkin bisa mendorong tubuh RinAh lantaran RinAh yang tembus pandang.

Namun sedetik kemudian Kyuhyun terpana. Melihat apa yang baru saja ia lakukan. Kyuhyun berhasil membuat Rinah terjatuh? Ia bisa menyentuh RinAh? Ya Tuhan, ini membuat Kyuhyun semakin gila saja. Sudah cukup ia melihat hal-hal menyebalkan hari ini. Dan sekarang? Bertambah satu lagi.

“Yaa! Kyuhyun-ssi. Kau? Bisa menyentuhku? Serius!! kau bahkan bisa melempar aku dari ranjangmu. Wah ini bagus sekali!”

“Haha. Bagus ya? Menurutku ini petaka. Lagian kau bisa tidak sih jangan ganggu aku? Pergi sana. Ini apartemenku. Bukan apartemenmu lagi!”

“Ish. Galak banget. Ada apa sih emang? Patah hati ya?”

“Engga tuh. Kata siapa? Sok tau banget deh!”

“Keliatan tuh dari wajahmu.”

“Huh. Dengar ya! Kau ini bukan peramal dan bukan siapa-siapa. Jadi jangan sok tahu deh. Aku lelah. Ingin tidur. Dan kalau kau haya ingin menggangguku. Lebih baik kau pergi jauh-jauh dari sini. Karena aku sedang tidak berminat meladenimu. Lagian kamu siapa sih? Gak lebih dari seorang asing, ralat: arwah lebih tepatnya yang suka ikut campur urusan orang lain. Gak guna!”

RinAh hanya terdiam. Menatap sebal ke arah Kyuhyun. “kau tahu? Hari ini kau sukses menghancurkan moodku. Dari tadi pagi, sampai ke tempat SMEnt pula. Udah puas kan bikin aku seperti orang aneh tadi pagi di depan hyeong-hyeong ku??!!” ucapan Kyuhyun membuat RinAh semakin terdiam. Tidak bisa berkata apa-apa. Tidak bisa membalas ucapan Kyuhyun yang begitu benar. Ia memang jahil dan sekarang RinAh merasa bersalah kepada Kyuhyun. Tapi, apakah ia sebegitu menyebalkannya hingga membuat seorang Kyuhyun seperti ini? Sayangnya tidak ada yang tahu.

“Begitukah? Geurasseo (baiklah), aku akan pergi. Semoga moodmu cepat kembali seperti semula deh. Annyeong.” Kemudian RinAh keluar menembus pintu apartemen Kyuhyun.

Menyebalkan! Umpat Kyuhyun.
*
RinAh menyusuri jalan setapak. Berpikir andai saja ia bisa terbang kemana pun ia mau. Sayangnya ia tidak bisa. Ia hanya bisa berjalan, menembus apapun yang ia mau tapi tidak bisa terbang. Aneh memang. Padahal RinAh sudah berkali-kali mencoba untuk terbang. Mulai dari gaya yang paling umum yang sering ia lihat di TV sebelum-sebelumnya hingga gaya yang paling aneh yang benar-benar memalukan untuk dilihat. Hasilnya tetap sama. Ia tidak kunjung bisa terbang.

Setidaknya RinAh ingin sekali terbang saat ini, meluapkan rasa bosannya menjadi arwah yang tidak kunjung menemukan tubuhnya, ditambah lagi dengan perlakuan Kyuhyun terhadap dirinya yang sangat menyebalkan. Oke ralat, RinAh memang menyebalkan. Ia sendiri yang mengakuinya.

Tapi, apakah sebegitu menyebalkannya kah dia sampai Kyuhyun seperti itu? Masalahnya adalah, kalau Kyuhyun sampai marah padanya kayak tadi, itu berarti ada kemungkinan Kyuhyun tidak mau lagi mengenalnya. Dan itu artinya ia tidak bisa lagi mendapatkan satu-satunya bantuan dari seorang manusia (sungguhan) bukan? Hilang juga kesempatan dirinya untuk menemukan tubuhnya. Atau jangan-jangan tubuhnya malah sudah menjadi bangkai? Ah, sialan. Pikiran itu masih saja berkecamuk di dalam benak RinAh.

Enggak. Gak mungkin. Kalau benar aku sudah meninggal, aku tidak mungkin ada di sini bukan? Jadi tidak mungkin tubuhku sudah menjadi bangkai. Ya ampun! Kenapa juga aku harus berpikiran seperti ini?

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam tapi langit belum menunjukkan tanda-tanda kegelapan. Efek dari musim panas. Biasanya jam segini RinAh akan bersantai di apartemennya –yang sekarang menjadi apartemen Kyuhyun- tapi tidak lagi. Jadi sekarang ia hanya mengikuti ke mana kakinya melangkah tanpa pernah merasa lelah. RinAh mendengus pelan. Berpikir kenapa hari ini begitu membosankan? Tidak ada hal yag bisa membuatnya benar-benar senang. Dan semua ini gara-gara Kyuhyun! Kenapa Kyuhyun harus berkata seperti itu tadi? Membuat RinAh merasa sangat bersalah. Terutama dalam hal yang menguping kegiatan orang lain. Tapi sungguh, itu sangat mengasyikan meskipun RinAh sadar itu tidak baik.

RinAh mendengus pelan. Sebaiknya ia memang harus meminta maaf pada Kyuhyun. RinAh mendongak, menatap kembali keadaan sekitar. Menyadari bahwa sekarang ia berada di kawasan Seoul University. Jauh sekali dari kawasan apartemen Kyuhyun. Bagaimana ia kembali nantinya? Berjalan lagi? Sungguh membuat malas. Bukannya ia lelah atau apa (serius, mana ada arwah lelah bukan?) tapi, membayangkan ia akan berjalan luntang-lantung lagi itu sangat menyebalkan.

RinAh berbalik. Menjauhi gedung sekolah Universitas Seoul dan mendengus pelan. RinAh terus berjalan, melewati beberapa orang yang berjalan berlawanan dengannya sambil menunduk lesu sebelum akhirnya menyadari sebuah suara yang mengganggunya. Seolah suara itu memang ditujukan kepadanya. Saat itu juga ia menoleh.

RinAh mendapati seorang gadis yang sangat cantik, bersandar pada bangunan kecil bertuliskan SEOUL UNIVERSITY sedang menatap ke arahnya. Dan tersenyum! Ya ampun, kalau saja RinAh seorang pria, mungkin ia akan langsung jatuh hati pada gadis itu. Tapi, tunggu! Ada sesuatu yang mengganjal pikirannya. Bagaimana mungkin gadis itu bisa melihat RinAh, dirinya? Apakah ia seperti Kyuhyun yang bisa melihat? Atau jangan-jangan ia juga seorang arwah? Pikiran-pikiran itu segera saja sirna dari benak RinAh begitu gadis itu mengucapkan sesuatu,

“Halo.” Sapa gadis itu begitu ia mendekati RinAh. RinAh hanya terdiam. Menelengkan kepalanya ke samping dan berusaha mengenali gadis itu. Tapi hasilnya nihil. Tidak ada yang bisa ia ingat tentang gadis itu. Gadis itu kemudian tertawa sedikit dan tersenyum sambil melanjutkan, “Tentu saja kau tidak ingat aku. Kita belum pernah bertemu dan berkenalan sebelumnya.” Membuat RinAh seketika itu juga melongo.

Bagaimana gadis ini bisa membaca pikiranku?

“Apa yang kau lakukan di sini RinAh-ssi?” gadis itu berkata lagi.

Apa? Dia juga tahu namaku? Ah,  jangan-jangan dia seorang hantu!

“Jangan membuatku tertawa! Aku ini bukan hantu, enak saja. Serendah itu apa levelku!” dengus gadis cantik itu semakin membuat RinAh heran dengannya. RinAh memandangi gadis itu seksama.

Gadis itu terlihat sangat normal, sangat cantik, tidak menunjukkan keganjilan apapun dalam dirinya. Dengan tinggi sekitar 160cm dan rambut panjang diikat satu di belakang dengan sepatu boot bermerek yang dikenakannya dan rok mini sedikit diatas lutut serta blazer yang dipakainya. Ia terlihat sangat normal bukan? Bahkan nyaris seperti anak sekolah kalau saja ia melihat logo sekolah di blazernya dan gaya bicaranya tidak se-elegan itu.

Jwesong habnida (maaf; formal), bagaimana kau mengetahui namaku?”

“Ah, iya! Aku lupa. Namaku..”ucap gadis itu bermaksud untuk memperkenalkan diri, “Sudahlah lupakan saja. Yang penting, sekarang kau ikut denganku! Ayo!” ucap gadis cantik itu mengajak RinAh untuk ikut dengannya.

“Sebentar, aku ikut denganmu? Untuk apa?” tanya RinAh heran. Gadis ini cantik, tapi kalau sok kenal seperti sekarang juga kan membuat dirinya merasa tidak enak dan yah, bisa dibilang sedikit merasa kesal.

“Tentu saja kau harus pulang! Kau tidak lelah apa luntang-lantung terus-terusan di sini? Di dunia ini” gadis itu berbalik dan tersenyum hangat kepada RinAh, menghilangkan semua pemikiran buruk tentangnya yang baru saja RinAh lakukan.

Sebuah senyum merekah di wajah RinAh.

“Pulang? Itu artinya aku bisa menemukan tubuhku? Dan kembali hidup?!” RinAh kembali berantusias mendengar ucapan dari gadis itu. Tidak sabar untuk kembali ke tubuhnya dan melupakan segalanya Ia juga jadinya tidak perlu repot-repot meminta bantuan Kyuhyun bukan? Alih-alih RinAh harus merasa senang mendengar berita itu, sedetik kemudian ia terdiam, mendengar jawaban atas pertanyaannya barusan.

“Tidak. Kau akan pulang ke akhirat. Meninggalkan semua yang ada di sini.”

“Hah?”
***
tobe continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar