Shin RinAh mencoba mencari tahu apa yang membuat
Kyuhyun mendadak berubah raut wajahnya menjadi seperti ini. Tak suka. Bersalah.
Takut. Itulah yang sangat jelas tergambar di wajah bulat putih Kyuhyun yang
mulus. Kalau saja dirinya adalah hantu yang benar-benar hantu. Yang bisa
melihat isi hati manusia hanya dengan melihatnya, mungkin RinAh akan segera
mengetahui bahwa memang ada sesuatu yang tidak beres dengan Kyuhyun. Sedetik
kemudian, RinAh berpikir. Sebuah ide melintas di benaknya. Aku akan mencari tahu apa penyebabnya dan akan kujahili dia. Haha.
Lihat saja.
RinAh tertawa cekikikan. Membayangkan dirinya bisa
menjahili Kyuhyun sepertinya merupakan sesuatu yang sangat mengasyikan.
Jarang-jarang ia bisa menjahili seorang selebritis seperti Kyuhyun. Namun tawa
itu segera terhapuskan dari wajah mungil RinAh ketika Kyuhyun langsung
menatapnya tajam, sinis dan sangat menyebalkan.
“Yaa! Apa yang lucu?” tanya Kyuhyun dingin dan
datar.
“Engga. Gak papa. Hanya saja, tadi untuk sesaat
ekspresimu begitu menggelikan. Sungguh. Coba kalau ada paparazzi di sini.
Mungkin fotomu akan menarik perhatian banyak orang.”
“Cih. Heran deh ya, ada juga hantu yang jahil
sepertimu.” Kyuhyun beranjak dari tempat tidurnya, bermaksud untuk mengambil
segelas air mineral dari lemari esnya.
“Dipikiranmu itu hantu terus ya? Aku bukan hantu.
Aku ini cuma arwah. Kau tidak mengerti ya perbedaan antara hantu dengan arwah?”
Tapi tidak dihiraukan oleh Kyuhyun. Membuat RinAh dongkol atas sikap Kyuhyun.
Mau tak mau RinAh harus mengakui bahwa benar sekali
ucapan banyak orang (ralat : fansnya Kyuhyun) tentang Kyuhyun. Kalau yah
Kyuhyun itu tampan, tinggi, multi talent, jahil, sangat cuek dan dingin yang
membuat banyak perempuan menyukainya. Tapi tidak untuk RinAh. Sungguh, RinAh
mengakui bahwa Kyuhyun itu memang tinggi, cukup tampan dan multi talent tapi
tidak dengan yang terakhir. Menurutnya, sikap itu adalah sikap yang sangat
menyebalkan. Buktinya saja yang barusan.
RinAh berpikir sejenak. Daripada harus meladeni
Kyuhyun yang menyebalkan, lebih baik ia pergi menjelajah Kota Seoul. Mengunjungi
tempat-tempat yang bahkan belum ia kunjungi selama hidupnya. Menguping setiap
pembicaraan orang-orang, menjahilinya dan kalau beruntung ia bisa menemukan
selebritis (lagi) serta mendengar secara langsung keseharian tentang mereka.
“Eh, RinAh-ssi!” panggil Kyuhyun
“Apa?”
“Ngomong-ngomong.. Bagaimana kau bisa menjadi
seperti ini? Maksudku, barangkali kau kecelakaan terus koma atau yah kau sakit
parah hingga mau meninggal tapi orangtuamu masih belum merelakanmu. Jadi
arwahmu tertinggal di dunia ini, seperti yang di dalam drama-drama yang selama
ini tayang mungkin?”
RinAh tersentak. Terkejut mendengar pertanyaan
konyol Kyuhyun yang sangat tiba-tiba. Permasalahannya adalah RinAh tidak tahu
bagaimana menjawabnya. Tidak tahu juga bagaimana menjelaskannya pada Kyuhyun
meskipun ia sangat ingin. Jujur saja, Kyuhyun memang menyebalkan. Tapi Kyuhyun
juga orang pertama yang.. peduli terhadapnya. Meski kadarnya sedikit. Dan bisa
dibilang Kyuhyun juga teman pertamanya sejak ia menjadi seorang arwah yang
luntang-lantung tidak jelas.
“Aku.. tidak tahu. Aku tidak ingat kenapa aku
seperti ini. Kalaupun aku ingat, aku tentunya bisa dengan mudah menemukan
tubuhku bukan?” RinAh mencoba tersenyum padahal ia tau ia tidak bisa tersenyum.
Hatinya terasa sangat sakit kalau ingat hal ini. 6 bulan. 6 bulan ia
mencari-cari tubuhnya tapi tidak pernah sekalipun ia menemukannya. Bahkan di
sudut terkecil Kota Seoul. RinAh kemudian melanjutkan, “mm, aku mau pergi dulu.
Lama-lama bosan juga di sini. Apalagi bersama kau. Hahaha”
RinAh menghilang di balik pintu apartemen Kyuhyun.
Membuat Kyuhyun seklai lagi percaya, bahwa RinAh memanglah seorang arwah.
*
Kyuhyun bersiap-siap untuk memasuki ke kantor SM
Entertainment. Agensi hiburan yang selama kurang lebih 6 tahun menaunginya.
Pada mulanya Kyuhyun sangat tidak tertarik untuk meenjadi seorang penyanyi,
apalagi bergabung bersama Super Junior yang selama setahun setelah debutnya
telah menorehkan banyak prestasi. Yang ia tahu, dulu ia sangat ingin menjadi
dosen matematika. Namun begitu seseorang –salah satu dari pegawai SM Ent-
menawarinya untuk menjadi salah satu trainee dari SM Entertainment, dan begitu
ia bertanya pada orang tuanya mengenai tawaran ini. Kyuhyun langsung
menyetujuinya. Langsung bersedia untuk menjadi traineenya dan yang paling
mengejutkan adalah ia akan menjadi salah satu member Super Junior. Member ke
13. Benar-benar hal yang tidak pernah dipikirkannya selama hidupnya. Hal yang
membuat semuanya berubah sekarang. Merubah impiannya dari dosen matematika
menjadi seorang penyanyi terkenal.
Jadi disinilah Kyuhyun. Berada tepat di depan gedung
SM Entertainmet. Meskipun SMEnt adalah salah satu dari 3 besar agensi hiburan
terbesar di Korea Selatan, dan namanya sudah membumbung tinggi karena telah
berhasil memunculkan artis-artis papan nama, tapi sangat berbeda dengan keadaan
gedungnya. Kalau kau pikir gedung SMEnt adalah gedung pencakar langit,
mempunyai beberapa lantai dan luas wilayah yang besar, kenyataannya adalah
gedung SMEnt hanya berukuran kecil, terdiri atas 2 lantai di atas permukaan
tanah dan satu lantai di bawah permukaan tanah. Dan, bisa dibilang setiap grup
penyanyi hanya mempunyai sebuah ruangan latihan yang tidak besar. Hanya cukup
untuk latihan saja. Tapi harus diakui bahwa setiap grup mempunyai dorm yang sangat nyaman. Ruang kumpul
untuk semua member. Dan karena Super Junior memiliki anggota yang paling
banyak; yaitu 13 orang, jadilah Super Junior mempunyai dorm yang paling besar.
Kyuhyun memasuki kantor SMEnt, kemudian bertemu
dengan salah satu anggota Girls’ Generation; Seohyun. Kyuhyun melambai pada
teman baiknya itu. Berbincang sebentar mengenai album terbaru Girls’Generation
yang setelah 9 minggu keluar, masih menjadi urutan pertama Music Bank. Banyak
yang bilang bahwa Kyuhyun dan Seohyun adalah sepasang kekasih, namun
kenyataannya adalah tidak. Meskpiun Kyuhyun sangat berharap bisa benar-benar
menjadi kekasih Seohyun. Tapi harapan selalu jauh dari kenyataan, seohyun sudah
menaksir orang lain. Dari agensi lain juga.
Mereka berdua menaiki tangga, berjalan ke arah yang
sama hingga akhirnya Kyuhyun harus berbelok ke kanan sedangkan seohyun berbelok
ke kiri, ke dorm masing-masing.
“Annyeong Seohyun-ah.” Kyuhyun membungkuk sedikit
kemudian melambai pada Seohyun.”
“Ah, annyeong Kyuhyun-oppa. Eh, Oppa! Tadi
Sungmin-oppa menanyakanmu. Oppa disuruh telpon balik katanya.”
“Oh, oke. Gomawoo.
(terima kasih; informal)” Seohyun hanya tersenyum kecil.
*
RinAh duduk di sebelah Eunhyuk. Memperhatikan
perbincangan diantara anggota-anggota Super Junior yang sungguh mengocok perut.
Pantas saja, ada Eunhyuk, Leeteuk dan juga Shindong di sana. Trio Super Junior
yang merupakan Teukigayo ini acap
kali membuat lelucon-lelucon yang sungguh lucu. Bahkan untuk arwah seperti RinAh
juga.
RinAh masih tertawa ketika sebuah suara memecah tawa
semua member Super Junior di dorm. Pintu terbuka dan terlihat.. Kyuhyun
memasuki ruangan. Membuat RinAh dan Kyuhyun sama-sama terkejut. Membuat semua member Super Junior yang ada di
sana heran melihat ekspresi Kyuhyun yang seperti itu.
“Kau!! Ngapain kau di sini?” teriak Kyuhyun pada RinAh
yang segera disalah artikan oleh eunhyuk yang duduk di sebelah RinAh.
“Kyuhyun-ah. Apa maksudmu? Jelas saja aku di sini.
Aku juga salah satu anggota Super Junior dan aku berhak untuk ada di sini. Ck.”
Tukas Eunhyuk sedikit sewot. RinAh segera saja tertawa puas mendengar hal itu,
apalagi melihat raut wajah Kyuhyun yang terlihat merasa bersalah kepada
Eunhyuk.
“Ah.. maksudku bukan kau hyeong, tapi yang di
sebelahmu itu. Ta.. tapi. Sepertinya tadi aku hanya halusinasi saja. Dwaesseo, lupakan saja Hyeong. Mianhae.” Kyuhyun berkata cuek, kemudian
berjalan ke arah Eunhyuk dan semua member Suju menatapnya tidak percaya. Seolah
berkata Apa yang salah dengan anak ini.
Kyuhyun menatap tajam RinAh ketika semua member Suju
menertawakan Kyuhyun. Kalau saja tatapan Kyuhyun bisa diartikan, mungkin akan
dijelaskan seperti ini : Puas sudah membuatku menjadi bahan tertawaan? Membuatku
seolah menjadi orang gila? Membuatku terlihat aneh dan compong sekali tadi? Awas saja kau. Akan ku balas!
RinAh balik menatap Kyuhyun, tidak takut dengan
ancaman tatapannya itu ketika Kyuhyun benar-benar melaju ke arahnya dan ya
ampun! Mendudukinya. Menduduki RinAh.
“Hai Hyeong!”sapa Kyuhyun dengan cengiran lebarnya
kepada Eunhyuk yang hanya menatap balik Kyuhyun heran.
“Kyuhyun-ah. Terus terang saja.. aku merasa ada yang
aneh dengan dirimu. Tumben banget kamu bersikap aneh juga senyum-senyum kayak gitu.
Bukan kyuhyun yang kukenal.”
“Yaa! Sudahlah, aku juga gak tau kenapa hari ini aku
merasa aneh. Lupakan sajalah hyeong dan mari kita latihan. Sudah lama aku tidak
latihan bersama kalian!”
Akhirnya mereka pun berlatih koreo untuk album
repackage mereka yang rencananya akan keluar bulan depan. Sambil sesekali
melihat ke seluruh ruangan, Kyuhyun mencari RinAh. Yang ternyata sudah
menghilang. Baguslah!
*
Kyuhyun terus melajukan mobilnya menuju sebuah rumah
makan kecil yang terletak di dekat N Seoul Tower. Sebuah menara di kawasan
Yongsan yang dimiliki oleh CJ Corporation dan telah banyak sekali menarik
perhatian para turis mancanegara. Restoran itu kecil jika dibandingkan N Seoul
Tower yang bisa dibilang wow, tapi makanan di restoran itu tak kalah enak
dengan yang berada di restoran-restoran mewah di kawasan N Seoul Tower.
Terutama Ramyun-nya! Makanan yang
selama ini menjadi makanan favorit Kyuhyun jika sedang tidak ada makanan di
rumahnya. Membayangkan bau semerbak mie Ramyun milik Hankyung ahjussi itu membuat perut Kyuhyun
semakin berbunyi, meronta-ronta ingin segera diisi makanan.
Kyuhyun akhirnya tiba di depan restoran itu.
Memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dan masuk. Dilihatnya Hankyung ahjussi
yang selama ini telah dikenalnya baik. Kyuhyun menuju ke sebuah bangku di sudut
utara Restoran itu, berharap orang-orang tidak menyadari kehadirannya karena ia
pasti yakin kalau-kalau ada saja seorang gadis atau siapapun mengetahui
keberadaannya, akan langsung heboh. Seperti kejadian bulan lalu yang memaksanya
untuk kabur secepat mungkin padahal perutnya sedang sangat lapar. Jadi ia tidak
akan membiarkan hal itu terjadi lagi kali ini.
“ah, ahjussi.” Sapa Kyuhyun ramah begitu Hankyung
tiba di mejanya dan duduk di depannya.
“Pesan apa kali ini? Ramyun lagi?”
“Ne ahjussi. Porsi jumbo dan pedas! Haha, aku sangat
lapar sekarang.”
“Wooaa. Seperti habis mendaki gunung saja kau, nak!
Aku heran padamu. Kau ini seorang selebriti terkenal tapi tidak menjaga
makananmu. Tapi.. sebanyak apapun kau makan juga tetap saja tidak akan gemuk
sepertiku.” Sontak, tawa kecil pun meledak diantara keduanya.
“Baiklah.
Ramyunmu akan jadi dalam waktu 10 menit! Kau tunggu saja ya!”
“Ne ahjussi! (Oke paman!)”
Kyuhyun mengacngkan jempolnya pada Hankyung kemudian
melihat keluar jendela restoran yang terbuat dari kaca. Langit sore musim panas membuatnya bisa
melihat jelas keadaan dan pemandangan di luar. Begitu juga dengan N seoul Tower
yang tinggi terpampang jelas di seberang jalan. Terlihat juga banyak pasangan
kekasih yang berada di bawah N seoul Tower. Mungkin sedang menaruh gembok cinta
mereka yang katanya sangat mujarab lantaran banyak yang menulis di gembok cinta
itu berbagai macam harapan mereka dan terbukti. Tapi itu tidak lantas membuat
Kyuhyun percaya begitu saja. Dan mata Kyuhyun menangkap sesuatu. Suatu
pandangan yang sangat tidak biasa. Yang membuatnya sampai memicingkan matanya
untuk memastikan apakah yang dilihat matanya itu memang benar atau hanya halusinasi
saja. Dan ia menangkapnya. Kyuhyun memastikan bahwa pemandangan itu benar. Sangat
benar. Sedetik kemudian, raut wajah Kyuhyun berubah, menjadi sangat dingin.
*
Kyuhyun melajukan mobilnya kencang menuju apartemen
barunya. Pemandangan tadi.. benar-benar masih berbekas di benaknya dan membuat moodnya seketika itu juga rusak. Kyuhyun
malah tidak sempat menghabiskan Ramyun nya dan memilih untuk pulang. Kemudian
tidur. Menghilangkan semua penatnya hari ini. Kenapa harus dia? Kenapa harus dia diantara sekian banyak orang?
Pikir Kyuhyun sejak melihatnya. Pikirannya masih tidak bisa melepasnya.
Kyuhyun memasuki gedung apartemennya, berjalan cepat
ke arah lift dan masuk. Menghindari orang-orang yang mungkin saja melihatnya
dan melihat raut wajah Kyuhyun yang sedang tidak bagus. Bisa-bisa kalau sampai
ada paparazzi di apartemennya akan ada berita heboh. Maklum saja, infotainment
memang suka sekali mencari ini itu tentang selebriti. Beruntung juga karena
selama perjalanan menuju kamar apartemennya ia tidak bertemu dengan siapapun.
Kyuhyun mengacak rambutnya. Ia sangat ingin tidur
saat ini. Melupakan semuanya. Menghapus kejadian tadi dari memorinya dan
memperbaiki moodnya. Semoga tidak ada
RinAh di sana. Baru saja ia berpikir seperti itu ketika ia masuk ke kamarnya
dan melihat RinAh sedang .... menari? Bukan, bukan ralat. Dia tidak menari.
Terlalu abstrak untuk disebut menari. Hanya saja, itu sangat lucu. Kalau saja
Kyuhyun tidak sedang badmood, mungkin ia akan tertawa terbahak-bahak. Tapi
tidak. Kyuhyun sama seali tidak tertawa. Tersenyum sedikit pun tidak. Sama
sekali. Kyuhyun hanya berjalan masuk, melewati RinAh begitu saja, melepas
sepatu dan jaketnya dan berbaring di atas ranjangnya. Membuat RinAh sontak
terheran-heran akan sikap Kyuhyun.
“Kyuhyun-ssi?” panggil RinAh, tapi tidak ada respon
dari Kyuhyun.
“KYUHYUN-SSI!!” ucap RinAh setengah teriak dan
berhasil membuat Kyuhyun menengok ke balik bahunya dan merespon RinAh.
“Ck. Mwoya? (Apa sih?)” jawab Kyuhyun malas sambil
memalingkan wajahnya ke samping. RinAh melongo. Baru kali ini Kyuhyun bersikap
benar-benar menyebalkan.
“Mau tidur? Ikutan ah~” balas RinAh cuek dan
mengambil posisi tidur ersis di sebelah Kyuhyun.
“Apa-apaan nih? Kau! Menyingkir dari ranjangku. Enak
saja!” Kyuhyun mendorong tubuh RinAh. Tahu bahwa ia tidak mungkin bisa
mendorong tubuh RinAh lantaran RinAh yang tembus pandang.
Namun sedetik kemudian Kyuhyun terpana. Melihat apa
yang baru saja ia lakukan. Kyuhyun berhasil membuat Rinah terjatuh? Ia bisa
menyentuh RinAh? Ya Tuhan, ini membuat Kyuhyun semakin gila saja. Sudah cukup
ia melihat hal-hal menyebalkan hari ini. Dan sekarang? Bertambah satu lagi.
“Yaa! Kyuhyun-ssi. Kau? Bisa menyentuhku? Serius!!
kau bahkan bisa melempar aku dari ranjangmu. Wah ini bagus sekali!”
“Haha. Bagus ya? Menurutku ini petaka. Lagian kau
bisa tidak sih jangan ganggu aku? Pergi sana. Ini apartemenku. Bukan
apartemenmu lagi!”
“Ish. Galak banget. Ada apa sih emang? Patah hati
ya?”
“Engga tuh. Kata siapa? Sok tau banget deh!”
“Keliatan tuh dari wajahmu.”
“Huh. Dengar ya! Kau ini bukan peramal dan bukan
siapa-siapa. Jadi jangan sok tahu deh. Aku lelah. Ingin tidur. Dan kalau kau
haya ingin menggangguku. Lebih baik kau pergi jauh-jauh dari sini. Karena aku sedang
tidak berminat meladenimu. Lagian kamu siapa sih? Gak lebih dari seorang asing,
ralat: arwah lebih tepatnya yang suka ikut campur urusan orang lain. Gak guna!”
RinAh hanya terdiam. Menatap sebal ke arah Kyuhyun.
“kau tahu? Hari ini kau sukses menghancurkan moodku. Dari tadi pagi, sampai ke
tempat SMEnt pula. Udah puas kan bikin aku seperti orang aneh tadi pagi di
depan hyeong-hyeong ku??!!” ucapan Kyuhyun membuat RinAh semakin terdiam. Tidak
bisa berkata apa-apa. Tidak bisa membalas ucapan Kyuhyun yang begitu benar. Ia
memang jahil dan sekarang RinAh merasa bersalah kepada Kyuhyun. Tapi, apakah ia
sebegitu menyebalkannya hingga membuat seorang Kyuhyun seperti ini? Sayangnya tidak
ada yang tahu.
“Begitukah? Geurasseo
(baiklah), aku akan pergi. Semoga moodmu cepat kembali seperti semula deh.
Annyeong.” Kemudian RinAh keluar menembus pintu apartemen Kyuhyun.
Menyebalkan! Umpat
Kyuhyun.
*
RinAh menyusuri jalan setapak. Berpikir andai saja
ia bisa terbang kemana pun ia mau. Sayangnya ia tidak bisa. Ia hanya bisa
berjalan, menembus apapun yang ia mau tapi tidak bisa terbang. Aneh memang.
Padahal RinAh sudah berkali-kali mencoba untuk terbang. Mulai dari gaya yang
paling umum yang sering ia lihat di TV sebelum-sebelumnya hingga gaya yang
paling aneh yang benar-benar memalukan untuk dilihat. Hasilnya tetap sama. Ia
tidak kunjung bisa terbang.
Setidaknya RinAh ingin sekali terbang saat ini,
meluapkan rasa bosannya menjadi arwah yang tidak kunjung menemukan tubuhnya,
ditambah lagi dengan perlakuan Kyuhyun terhadap dirinya yang sangat
menyebalkan. Oke ralat, RinAh memang menyebalkan. Ia sendiri yang mengakuinya.
Tapi, apakah sebegitu menyebalkannya kah dia sampai
Kyuhyun seperti itu? Masalahnya adalah, kalau Kyuhyun sampai marah padanya
kayak tadi, itu berarti ada kemungkinan Kyuhyun tidak mau lagi mengenalnya. Dan
itu artinya ia tidak bisa lagi mendapatkan satu-satunya bantuan dari seorang
manusia (sungguhan) bukan? Hilang juga kesempatan dirinya untuk menemukan
tubuhnya. Atau jangan-jangan tubuhnya malah sudah menjadi bangkai? Ah, sialan. Pikiran itu masih saja
berkecamuk di dalam benak RinAh.
Enggak. Gak
mungkin. Kalau benar aku sudah meninggal, aku tidak mungkin ada di sini bukan?
Jadi tidak mungkin tubuhku sudah menjadi bangkai. Ya ampun! Kenapa juga aku
harus berpikiran seperti ini?
Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam tapi langit
belum menunjukkan tanda-tanda kegelapan. Efek dari musim panas. Biasanya jam
segini RinAh akan bersantai di apartemennya –yang sekarang menjadi apartemen
Kyuhyun- tapi tidak lagi. Jadi sekarang ia hanya mengikuti ke mana kakinya
melangkah tanpa pernah merasa lelah. RinAh mendengus pelan. Berpikir kenapa
hari ini begitu membosankan? Tidak ada hal yag bisa membuatnya benar-benar
senang. Dan semua ini gara-gara Kyuhyun! Kenapa Kyuhyun harus berkata seperti
itu tadi? Membuat RinAh merasa sangat bersalah. Terutama dalam hal yang
menguping kegiatan orang lain. Tapi sungguh, itu sangat mengasyikan meskipun
RinAh sadar itu tidak baik.
RinAh mendengus pelan. Sebaiknya ia memang harus
meminta maaf pada Kyuhyun. RinAh mendongak, menatap kembali keadaan sekitar.
Menyadari bahwa sekarang ia berada di kawasan Seoul University. Jauh sekali
dari kawasan apartemen Kyuhyun. Bagaimana ia kembali nantinya? Berjalan lagi?
Sungguh membuat malas. Bukannya ia lelah atau apa (serius, mana ada arwah lelah
bukan?) tapi, membayangkan ia akan berjalan luntang-lantung lagi itu sangat
menyebalkan.
RinAh berbalik. Menjauhi gedung sekolah Universitas
Seoul dan mendengus pelan. RinAh terus berjalan, melewati beberapa orang yang
berjalan berlawanan dengannya sambil menunduk lesu sebelum akhirnya menyadari
sebuah suara yang mengganggunya. Seolah suara itu memang ditujukan kepadanya.
Saat itu juga ia menoleh.
RinAh mendapati seorang gadis yang sangat cantik,
bersandar pada bangunan kecil bertuliskan SEOUL UNIVERSITY sedang menatap ke
arahnya. Dan tersenyum! Ya ampun, kalau saja RinAh seorang pria, mungkin ia
akan langsung jatuh hati pada gadis itu. Tapi, tunggu! Ada sesuatu yang
mengganjal pikirannya. Bagaimana mungkin gadis itu bisa melihat RinAh, dirinya?
Apakah ia seperti Kyuhyun yang bisa melihat? Atau jangan-jangan ia juga seorang
arwah? Pikiran-pikiran itu segera saja sirna dari benak RinAh begitu gadis itu
mengucapkan sesuatu,
“Halo.” Sapa gadis itu begitu ia mendekati RinAh.
RinAh hanya terdiam. Menelengkan kepalanya ke samping dan berusaha mengenali
gadis itu. Tapi hasilnya nihil. Tidak ada yang bisa ia ingat tentang gadis itu.
Gadis itu kemudian tertawa sedikit dan tersenyum sambil melanjutkan, “Tentu
saja kau tidak ingat aku. Kita belum pernah bertemu dan berkenalan sebelumnya.”
Membuat RinAh seketika itu juga melongo.
Bagaimana gadis
ini bisa membaca pikiranku?
“Apa yang kau lakukan di sini RinAh-ssi?” gadis itu
berkata lagi.
Apa? Dia juga
tahu namaku? Ah, jangan-jangan dia
seorang hantu!
“Jangan membuatku tertawa! Aku ini bukan hantu, enak
saja. Serendah itu apa levelku!” dengus gadis cantik itu semakin membuat RinAh
heran dengannya. RinAh memandangi gadis itu seksama.
Gadis itu terlihat sangat normal, sangat cantik,
tidak menunjukkan keganjilan apapun dalam dirinya. Dengan tinggi sekitar 160cm
dan rambut panjang diikat satu di belakang dengan sepatu boot bermerek yang
dikenakannya dan rok mini sedikit diatas lutut serta blazer yang dipakainya. Ia
terlihat sangat normal bukan? Bahkan nyaris seperti anak sekolah kalau saja ia
melihat logo sekolah di blazernya dan gaya bicaranya tidak se-elegan itu.
“Jwesong
habnida (maaf; formal), bagaimana kau mengetahui namaku?”
“Ah, iya! Aku lupa. Namaku..”ucap gadis itu
bermaksud untuk memperkenalkan diri, “Sudahlah lupakan saja. Yang penting,
sekarang kau ikut denganku! Ayo!” ucap gadis cantik itu mengajak RinAh untuk
ikut dengannya.
“Sebentar, aku ikut denganmu? Untuk apa?” tanya
RinAh heran. Gadis ini cantik, tapi kalau sok kenal seperti sekarang juga kan
membuat dirinya merasa tidak enak dan yah, bisa dibilang sedikit merasa kesal.
“Tentu saja kau harus pulang! Kau tidak lelah apa
luntang-lantung terus-terusan di sini? Di dunia ini” gadis itu berbalik dan
tersenyum hangat kepada RinAh, menghilangkan semua pemikiran buruk tentangnya
yang baru saja RinAh lakukan.
Sebuah senyum merekah di wajah RinAh.
“Pulang? Itu artinya aku bisa menemukan tubuhku? Dan
kembali hidup?!” RinAh kembali berantusias mendengar ucapan dari gadis itu. Tidak
sabar untuk kembali ke tubuhnya dan melupakan segalanya Ia juga jadinya tidak
perlu repot-repot meminta bantuan Kyuhyun bukan? Alih-alih RinAh harus merasa
senang mendengar berita itu, sedetik kemudian ia terdiam, mendengar jawaban
atas pertanyaannya barusan.
“Tidak. Kau akan pulang ke akhirat. Meninggalkan
semua yang ada di sini.”
“Hah?”
***
tobe continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar