Tahukah kau betapa bahagianya aku?
Ketika ada setitik saja kabar darimu,
yang menyatakan bahwa dirimu ada. Bahwa dirimu hidup dan sehat, meskipun kau
berada di ujung sana. Tahukah kau?
Tahukah kau bahwa di setiap detik di
mana aku selalu menunggu kehadiranmu, meskipun aku tahu bahwa hadirmu itu
bukanlah untukku, aku merasa seolah-olah semuanya itu cukup. Seolah-olah semua
rasa gelisahku terusir sudah? Aku harap kamu tahu.
Aku, berterima kasih padamu. Karena
segala cinta dan rindu yang telah kau ajarkan padaku. Aku berterima kasih pada
Tuhan, karena Dia telah memberikan rasa cinta padaku untukmu. Aku berterima kasih
untuk semua hal itu.
Aku tahu, memang sakit bagiku memendam
perasaanku padamu sejak lama. Tapi di sisi lain, aku senang. Karena memang
inilah pilihanku. Aku memilih untuk melepaskanmu. Aku memilih membiarkanmu
pergi sebentar (atau mungkin selamanya) dari hidupku. Membiarkanmu memilih
jalanmu sendiri, mengarungi lautan hidupmu tanpa harus aku menghalangimu.
Tapi, jika memang suatu saat kita
berjodoh, percayalah. Aku selalu terbuka untukmu. Aku akan setia menunggumu di
sini. Aku akan menunggumu hingga label “Halal” menjadi milik kita. Maka, aku
akan terus mencintaimu hingga saat itu tiba.
Terima kasih kamu. Maaf ya, aku memilih
melepaskanmu. Sampai bertemu kembali suatu hari nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar