Kyuhyun membuka matanya. Menatap langit-langit
kamarnya yang berwarna putih buram sambil mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa
kali. Berusaha untuk mengumpulkan nyawanya yang baru saja kembali setelah
tidurnya selama beberapa jam. Ck!
Gumam Kyuhyun pelan setelah kesadarannya pulih sepenuhnya. Kyuhyun lalu bangun,
berjalan menuju kamar mandi dan membasuh wajahnya yang muram. Bahkan tidur pun
masih belum bisa menghilangkan rasa kesalnya tadi sore.
Tiba-tiba saja Kyuhyun teringat RinAh. Ish! Harusnya aku tidak bersikap seperti itu
juga terhadapnya! Hanya karena ia sedang kesal karena masalah lain, lantas
ia harus melampiaskannya pada RinAh? Sangat bukan sifat Kyuhyun. Kyuhyun
menatap pantulan dirinya di depan cermin yang sangat jelek. “Hhh, bisa-bisa aku
keriput lebih dini kalau terus-terusan begini!” gumam Kyuhyun sambil
meraba-raba wajahnya. Ia lalu mengambil handuk yang berada di sebelah cermin
dan mengusap wajahnya.
“Bisa aja kan kalau ternyata mereka cuma lagi
syuting buat CF terbaru mereka? Bukan karena mereka sedang pergi berdua aja
kan? Benar juga, mereka berdua kan memang masih terikat kontrak dengan variety
show itu kan ya? Ish, kenapa juga aku bodoh kayak gini sih! Pake acara
marah-marah juga lagi. Ya ampun, kalau emang kayak gini terus-terusan beneran
bisa keriput lebih cepet.”
Kyuhyun tersentak mendengar dering ponselnya. Ia
kembali kamarnya dan mendapati sebuah nama di layar ponselnya. Seohyun-ah. Ck!
Kenapa justru orang yang saat ini tidak mau
ditemuinya malah meneleponnya? Ada apa perlu apa memang?
“Iya, ada apa Seohyun-ah?”
“Oppa! Kau lupa ya? Kau bilang akan mengantarku
malam ini ke rumah sakit? Ingat?”
Ya Ampun! Kenapa
juga aku bisa lupa janji itu!
“Ah iya! Baiklah. Tunggu aku dalm waktu 10 menit.
Aku akan ke rumahmu sekarang.” tanpa sadar, sebuah senyum kembali merekah di wajah
Kyuhyun.
*
“Ku mohon, aku masih ingin hidup di dunia ini.
Apakah kau tidak kasihan melihatku? Aku saja tidak tahu di mana tubuhku
sekarang. Di mana orangtuaku atau ah- apakah orangtuaku masih hidup atau tidak?
Bagaimana juga dengan teman-temanku yang lain? Masih banyak yang ingin aku
lakukan di dunia ini. Sungguh. Aku masih belum siap. Jebal eonni... (aku mohon kak)” Rin Ah mendekapkan kedua tangannya
di depan wajahnya, memohon agar permintaannya dikabulkan tetapi gadis itu hanya
menatapnya datar.
“Yaa! Kau pikir kematian itu akan menjemputmu ketika
kau sudah siap?! Ataukah kematian harus menelponmu terlebih dahulu untuk
memberikan pemberitahuan bahwa kau harus pulang ke akhirat?! Sejak kapan hal
itu terjadi? Jangan seenaknya mengatur. Semuanya itu sudah tertata. Tersistem.
Dan kau tidak bisa seenaknya merusak sistem tersebut.” Ucap gadis itu sambil
menyampirkan rambutnya yang hitam panjang ke balik bahunya.
Wajah RinAh mendadak berubah menjadi tegang, ia
tidak pernah berpikir bahwa hal ini benar-benar akan terjadi. Maksudnya,
halooo~ aku ini masih muda, masih menjadi anak bau kencur yang baru tahu
seluk-beluk dunia ini, masih banyak hal yang ingin dilakukannya. RinAh
tertunduk, wajahnya lemas melihat ekspresi gadis itu. Seolah semua yang
diucapkan gadis itu adalah sebuah putusan juri yang tidak bisa diganggu gugat
lagi, seolah yang tadi gadis itu ucapkan adalah takdir dari perjalanan
hidupnya. Ya Tuhan, dengarlah doaku. Sungguh, aku benar-benar tidak ingin
meninggal dulu sekarang. Aku akan melakukan apapun sungguh agar aku tidak
meninggal sekarang.
Gadis itu menoleh dari balik bahunya, “Tunggu apa
lagi?! Ayo ikut aku! Jangan sampai atasanku lho ya yang menjemputmu. Bisa-bisa
kau diambil dengan cara paksa lagi.” Kemudian berjalan lagi meninggalkan RinAh
yang masih berdiri mematung di tempatnya.
RinAh masih memandangi punggung gadis itu sambil
bergumam pelan, memohon agar dia kembali lagi dan mengatakan bahwa Ia tidak
jadi mencabut nyawanya, dan membiarkannya pergi bahwa RinAh boleh hidup lagi
dan bertemu dengan keluarga, teman dan semuanya. Tapi sedetik kemudian ia
terkesiap. Ingat bahwa gadis itu bisa membaca pikirannya kalau-kalau ia mau.
Dan.. gotcha! Gadis itu berbalik. Entah, apakah ia mendengar semua isi
kepalanya atau ia benar-benar akan mengabulkan permintaannya.
*
Kyuhyun dan Seohyun berada di dalam mobil milik
Kyuhyun. Suasananya terlihat canggung. Kyuhyun masih sibuk dengan berbagai
pertanyaan yang berkelebat di dalam benaknya. Mengenai apa yang dilihatnya tadi
sore di kawasan N’Seoul Tower.
“Seohyun-ah..”
“Em?”
“Tadi sore aku makan ramyun di tempat Hankyung
ahjussi. Dan mm.. sepertinya aku melihatmu. Di kawasan N’ Seoul Tower. Bersama
Yonghwa?”
Seohyun terdiam kemudian tersenyum kecil, “Ah.. itu
benar oppa hehe. Wae?”
“Apakah kau bersama Yonghwa sekarang?”
“Bagaimana ya. Mm.. bisa dibilang begitu oppa. Sejak
2 minggu yang lalu hehe. Tapi, oppa! Jangan beritahukan siapa-siapa dulu. Hanya
kau yang tahu. Semua orang menganggap kami hanya pasangan dalam We Got Married
saja.”
Krak.
“Oh, begitu. Sudah kuduga. Chukhahae (selamat)
Seohyun-ah.”
“Eo.. gomawoo Oppa (ya, terimakasih oppa)”
Krak.
Kyuhyun menghela napasnya sesak. Menatap lurus ke
depan dan melajukan mobilnya cepat. Dasar
bodoh! Umpatnya.
*
“Aku lupa.” Ucap gadis itu begitu sampai kembali di
depan RinAh.
“Lupa? Kenapa?”
“Aku lupa bahwa setiap manusia mempunyai 2 takdir.
Yang satu adalah takdirmu yang sekarang, dan satu lagi bisa dibilang cadangan.
Dan.. kau beruntung, kau mendapatkan kesempatan untuk takdirmu yang lain.”
“Maksudmu?”
“Huh. Kau ini, tidak bisa pintar sedikit apa. Gini
deh, baru saja atasanku memberitahukan padaku bahwa doamu dikabulkan oleh
Tuhan.” Ucap gadis itu membuat RinAh semakin tidak mengerti. Tapi sedetik
kemudian ia kembali menjawab, “Iya. Barusan kau berdoa kan? Dan doamu dikabulkan.
Kau boleh kembali hidup. Eotteokhae?”
“Woaaah. Jinjja
eonni? Aaaah, gomawoo”
“Jangan senang dahulu. Kau punya beberapa syarat
yang harus dipenuhi.”
“Apa?”
“Kau harus mendapatkan seseorang yang ikhlas dan
jujur ingin membantumu mencari tubuhmu. Ini serius. Aku tidak bercanda. Kau
harus kembali ke tubuhmu dalam waktu 30 hari. Lewat dari 30 hari, kau gagal dan
mau tidak mau, kau harus ikut pulang bersamaku. Arasseo?”
“Hanya itu? Baiklah. Itu sangat mudah!”
“Ck.. terserah. Yang jelas aku tidak akan mau tahu
apapun alasannya.”
Hahaha, aku kan
sudah punya Kyuhyun yang mau tidak mau harus membantuku. Baiklah, aku ahrus
menemuinya sekarang!
“ Jadi, aku boleh pergi sekarang?”
***
tobe.continued.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar