Sabtu, Februari 23, 2013

Kisah Gadis Cantik; My Letter for You



Hari ini adalah tahun ajaran baru. Di mana semua siswa sekolah kami kembali berkumpul di lapangan untuk sekadar menngikuti upacara bendera sebagaimana biasanya.Aku kembali bertemu dengan Gadis Cantik itu.Ia masih sama seperti dahulu, hanya saja hari ini ia terihat sangat berbeda.Ia datang kepadaku dan menyapaku seperti biasanya. Ia masih terlihat sangat istimewa bagiku (tentu saja), namun kali ini sungguh berbeda. Tidak terlihat murung lagi, malah semakin terlihat cantik dengan senyumnya itu.
Aku berkata bahwa ia terlihat sungguh berbeda sekarang. Raut wajah cantiknya itu kini benar-benar bersinar, tidak redup seperti dahulu aku pertama kali mengenalnya. Ia hanya tersenyum kecil, membuatku sungguh penasaran. Ia kemudian memelukku dan aku membiarkannya. Hingga ia menceritakan semuanya. Ya, semuanya. Rupanya ia telah mengikhlaskan Mahameru-nya itu untuk pergi. Menuntut ilmu di negeri seberang. Liburan lalu ia menuliskan sebuah surat untuk Mahamerunya itu.
Gadis Cantik itu menceritakannya semua padaku. Mengapa ia menulis surat itu dan mengapa juga ia tidak menyampaikan surat itu pada Mahameru padahal ia sangat ingin menyampaikannya.Ia menceritakan sedikit tulisannya kepadaku. Kira-kira begini...

***

Hai, kamu yang di sana.

Ini merupakan surat pertama dan mungkin yang terakhir yang aku sampaikan padamu. Aku berterima kasih padamu, pada waktu yang telah kau berikan padaku untuk sekadar mengenalmu. Menjadi temanmu selama kurang lebih satu tahun ini.
Aku berterima kasih pada takdirku, takdir yang awalnya aku sesali karena aku yang diletakkan di lingkaran di mana kamu berada. Aku yang pada saat itu hilang dari teman-temanku sendiri hingga akhirnya mengenalmu, sebagai temanku.

Aku tahu, aku salah menyukaimu seperti ini. Karena semua orang tahu, kau adalah miliknya. Tapi aku terlambat ketika menyadarinya, perasaan itu sudah tumbuh subur di hatiku, dan aku tidak bisa mencabutnya begitu saja. Terlalu sakit, kau tahu kan?
Untukmu yang di sana~ aku sadar bahwa mungkin saja perasaanku ini tidak berbalas. Ketika aku menyadari bahwa kau hanya menganggapku sebagai seorang teman, itu lebih dari kata ‘cukup’ bagiku. Karena sejatinya, aku bukanlah seorang ratu yang harus mendapatkan apa yang aku inginkan. Biar Tuhan, kertas ini dan angin lalu yang mengetahuinya.

Dan ketika aku mengetahui bahwa kau akan melanjutkan hidupmu di suatu tempat, rasanya itu seperti aku dijatuhkan dari tempat yang begitu tinggi hingga aku pecah berkeping-keping. Aku juga merasa heran kenapa aku bisa merasa seperti itu. Padahal sebelumnya, sebelum aku menyukaimu. Semuanya baik-baik saja. Memang benar, cinta itu bisa membuat segala sesuatunya menjadi sebaliknya ya? Andai saja kamu juga merasakan apa yang aku rasakan saat ini.

Untukmu yang di sana, sekarang aku mulai mengerti. Meski kau akan hidup di sana sedangkan aku di belahan dunia yang lain. Kau akan tetap selalu ada di hatiku. Meski kau nantinya akan hidup bersama orang lain dan aku hidup bersama yang lain juga. Tapi aku akan tetap mengingatnya. Mengingat bahwa aku pernah menyukaimu seperti sekarang. Terima kasih ya telah mengajarakan banyak hal padaku.

***

Begitulah kira-kira isi surat yang ia tuliskan untuk Mahameru. Sungguh aku sendiri tidak menyangka ia bisa menulis surat itu untuk seseorang seeperti Mahameru. Ia tidak pernah setegar itu dihadapanku. Membuatku agak tersentak karena ternyata, aku masih belum mengenal Gadis Cantik itu seluruhnya. Tapi.. satu yang aku tahu, kini aku tahu bagaimana perasannya yang sebenarnya. Perasaan yang selama ini ia simpan untuk Mahamerunya.Entah mengapa, hal itu membuatku semakin iri dengannya.Bagaimana mungkin ia menyimpannya serapih itu.

Tapi, Gadis Cantik itu hanya menjawab, "Hati perempuan itu sedalam lautan. Tidak akan ada yang mampu menebak apa yang kita pikirkan atau kita rasakan bukan?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar