Rabu, Maret 12, 2014

Saat Ibu Menangis

Anak perempuan itu memerhatikan ibunya. Selalu. Setiap malam, ia terbangun, mendengar isak tangis ibunya. Hal itu terjadi selama berbulan-bulan.

Suatu malam, seperti biasanya, ia tidak sengaja terbangun mendengar sebuah suara. Namun kali ini, ia tidak mendapati ibunya dalam pakaian putih dan menangis, ia tidak mendapati ibunya berada satu ruangan dengannya.

Anak perempuan itu heran, namun senang karena ibunya tidak lagi menangis karenanya. Ia tidak berusaha mencari tahu suara itu kemudian kembali tidur dengan perasaan lega. Selama ini ia tidak pernah berani bertanya pada ibunya. Ia terlalu takut, Ibunya bahkan menangis karenanya, dan ia masih saja bertanya?

Sehingga tanpa disadari oleh sang Ibu, Anak perempuan itu selalu berdoa pada Allah dalam setiap salatnya, begini kira-kira isi doanya, “Ya Allah, Rani minta maaf karena  Rani selalu membuat Ibu menangis setiap malam, tapi Rani janji Ya Allah, Rani akan jadi anak yang baik agar suatu hari nanti, Ibu tidak menangis lagi karena Rani.”

Malam ini, doanya ternyata dikabulkan oleh Allah.

Tetapi, di malam-malam selanjutnya, Ibunya masih saja menangis, dan terus menangis dengan menyebut-nyebut namanya. Rani kembali sedih. Ia terus-menerus berdoa kepada Allah agar  dijadikan anak yang salehah. Rani berusaha untuk selalu membantu Ibunya setiap hari, meringankan beban Ibunya dan menjadi anak yang bisa dibanggakan oleh orang tuanya, khususnya Ibunya. Doa itu diketahui oleh ayah-bundanya.

Sampai ketika ia dewasa dan meninggalkan orangtuanya untuk menuntut ilmu.

Rani berhasil melakukannya.

Suatu hari di upacara wisudanya, Rani menjadi salah satu lulusan terbaik kampusnya, namun ia sedih lantaran ibundanya tidak bisa menghadiri upacara wisudanya. Ya, Ibundanya telah menghadap kepada Allah SWT, tinggal ayahnya saja yang menemaninya. Meskipun demikian, Rani senang bukan kepalang. Ia berhasil membanggakan ayahnya di hadapan petinggi-petinggi universitasnya.

Sesampainya di rumah, ayahnya memanggil Rani, mereka mengobrol sebentar,“Dulu, Ayah dan Ibu selalu mendengar doa Rani kepada Allah,” ucap ayahnya, membuat Rani sedikit malu.

“Rani tahu nggak, bukan doa Rani saja yang dikabulkan oleh Allah, pun doa ibu.

“Rani tahu, setiap malam Ibu menangis karena Ibu selalu berdoa agar Allah selalu melindungi Rani, melindungi kita sekeluarga dan menjadikan Rani anak yang salehah.”

Sekarang, Rani tahu alasan mengapa dahulu, Ibunya sering menangis setiap malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar